Apa makna hari pahlawan bagi masyarakat masa kini??
Bagaimana kita menghargai para pahlawan kita??
Bangsa kita
setiap tahun merayakan Hari Pahlawan pada 10 November. Pada saat itulah kita
mengenang jasa para pahlawan yang telah bersedia mengorbankan harta dan
nyawanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Kita memilih 10
November sebagai Hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut 61 tahun silam para
pejuang kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya.
Saat itu kita
hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan
bambu runcing. Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan
penjajah. Kita masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung
Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya
radionya. Ruslan Abdul Gani yang meninggal beberapa waktu lalu, adalah salah
seorang pelaku sejarah waktu itu.
Setiap tahun
kita mengenang jasa para pahlawan. Namun terasa, mutu peringatan itu menurun
dari tahun ke tahun. Kita sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan.
Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat seremonial. Memang
kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu
itu.
Tugas kita saat
ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai
dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan,
rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk
mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap
10 November.
Akan tetapi
kepahlawanan tidak hanya berhenti di sana. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita
dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah arti pahlawan itu adalah orang yang
menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran? Bukankah
makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani? Bukankah makna kepahlawanan tak
lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan
berkorban, dan kekesatriaan?
Menghadapi
situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala
bidang kehidupan. Dalam konteks ini kita dapat mengisi makna Hari Pahlawan yang
kita peringati setiap tahun pada 10 November, termasuk pada hari ini. Bangsa
ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia
yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Kita mencatat
beberapa wilayah Indonesia masih dihantui tindakan teror. Kita membutuhkan
orang yang berani untuk menangkap pelakunya. Negeri kita sedang dililit kanker
korupsi yang sudah mencapai stadium terakhir. Kita membutuhkan orang-orang
berani untuk memberantasnya. Seorang ilmuwan pun bisa menjadi pahlawan dalam
bidangnya berkat penemuannya yang dapat menyejahterahkan orang banyak. Seorang
petugas pemadam kebakaran yang tewas saat berjuang mematikan api yang sedang
membakar rumah penduduk adalah pahlawan juga.
Setiap orang
harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada
10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam hidup kita. Setiap hari kita
berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga.
Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan
masing-masing. Mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas ditembak dalam
perjuangan reformasi sewindu lalu adalah pahlawan, meskipun negara belum
menobatkan mereka sebagai pahlawan.
Memang tidak
mudah untuk menjadi pahlawan. Mungkin lebih mudah bagi kita menjadi pahlawan bakiak,
yaitu suami yang patuh (takut) kepada istrinya. Atau menjadi pahlawan
kesiangan, yakni orang yang baru mau bekerja (berjuang) setelah peperangan
(masa sulit) berakhir atau orang yang ketika masa perjuangan tidak melakukan
apa-apa, tetapi setelah peperangan selesai menyatakan diri pejuang.
Hari ini kita
merayakan Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pejuang pada masa silam. Kita
bertanya pada diri sendiri apakah kita rela mengorbankan diri untuk
mengembangkan diri dalam bidang kita masing-masing dan mencetak prestasi dengan
cara yang adil, pantas dan wajar. Itulah pahlawan sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar